'

Friday, 21 September 2012

0 Daftar 5 Situs Warisan Dunia Yang Terancam Rusak

Date: Friday, 21 September 2012 08:26
Category:
Author: vilalhupi
Share: 'http://static.ak.fbcdn.net/connect.php/js/FB.Share' type='text/javascript'/>
Responds: 0 Comment
world heritage site askiaUNESCO memiliki 38 daftar situs warisan dunia yang terancam rusak dengan berbagai alasan, mulai dari kondisi politik dan kondisi perekonomian negara. National Geographic News menambahkan 5 situs baru dalam daftar situs warisan dunia yang terancam punah, dan 2 telah dihapus karena kondisi yang semakin membaik.




1. Timbuktu, Mali
world heritage site timbuktu
Didirikan akhir abad ke 5 sebelum Masehi sebagai pasar, Timbuku menjadi pusat intelektual dan spiritual penting di bawah dinasti Askia pada akhir abad ke 15.
Keputusan The World Heritage Committee untuk memasukkan situs ini ke dalam daftar situs yang terancam rusak mencerminkan keprihatinan internasional karena penjarahan dan perusakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata MLNA dan Ansar Dine.

2. Church of The Nativity, West Bank
world heritage site church of the nativity
Pancaran sinar matahari yang masuk ke dalam Gereja Nativity menandakan umat Kristiani percaya bahwa Yesus dahulu dilahirkan di tempat ini.
Terletak di wilayah tepi barat Palestina, Gereja Nativity secara bersamaan masuk ke dalam daftar situs warisan dunia UNESCO dan daftar situs warisan dunia yang terancam rusak. Gereja ini terancam rusak yang disebabkan oleh kebocoran air.
Masuknya Gereja ini dalam daftar situs yang terancam rusak sangat ditentang oleh Israel dan Amerika Serikat, yang khawatir penerimaan ini dipandang sebagai pengakuan oleh UNESCO sebagai wilayah negara Palestina karena tidak ada kesepakatan dengan Israel.

3. Liverpool Maritime Meracantile, England
world heritage site liverpool maritime
Cunard Bulding dan kapal yang merapat mencerminkan tenangnya gelombang air dari Pier Head di Liverpool. Pier Head adalah bagian dari Liverpool Mercantile City, sebuah situs warisan dunia yang masuk ke dalam daftar situs UNESCO yang terancam rusak.
Situs yang terdaftar dalam situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2004 masuk ke dalam daftar yang mulai terancam rusak yang disebabkan oleh pembangunan besar-besaran dari liverpool Waters, sebuah pembangunan kembali Docklands yang terletak di utara dari pusat kota.
The World Heritage Committee khawatir dengan pembangunan yang akan memperpanjang pusat kota secara signifikan akan mengubah cakrawala dan profil.
Liverpool merupakan salah satu pusat utama dunia perdagangan di abad 18 dan 19 yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan dari Kerajaan Inggris, menurut UNESCO.

4. Portobelo, Panama
world heritage site portobelo panama
Foto reruntuhan dan meriam yang sudah berkarat di benteng kolonial Santiago, Portobelo, Panama, menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari kelalaian perawatan sebuah bangunan.
The World Heritage Committee, yang telah mengadakan pertemuan di St. Petersburg, Russia, pada minggu ini memutuskan untuk memasukkan benteng di Portobelo dan San Lorenzo yang dianggap sebagai contoh baik arsitektur militer di Panama pada abad ke 17 dan abad ke 18 ke dalam daftar situs warisan dunia yang terancam rusak.
Situs warisan dunia ini masuk ke dalam daftar UNESCO pertama kali pada tahun 1980, yang kini kondisinya semakin memburuk. The World Heritage Committee meminta kepada pemerintah Panama untuk melakukan penilaian resiko struktrur bangunan dan segera melakukan tindakan untuk memperkuat bangunan tersebut.

5. Tomb of Askia, Mali
world heritage site askia
Foto diatas merupakan foto Peziarah Muslim yang mengunjungi Makam Askia di Gao pada tahun 2007.
Makam ini dibangun pada tahun 1485 sebagai makam Toure, raja dari kekaisaran  Songhai. Makam ini merupakan salah satu dari dua situs warisan dunia yang ditambahkan ke dalam daftar situs warisan dunia yang terancam rusak UNESCO pada tahun ini sebagai kekhawatiran oleh perusakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang menduduki wilayah tersebut.
UNESCO mengatakan bahwa, lima dari situs warisan dunia yang terancam rusak tahun ini  dua diantaranya berada di Mali dan merupakan yang paling memprihatinkan.
Peristiwa yang terjadi di Mali sangat bertentangan dengan semangat seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh UNESCO dan The World Heritage Committee.

Artikel Terkait :



Post a Comment